Jumat, 12 Oktober 2012

KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN DOROTHY OREM


TUGAS
KEPERAWATAN KELUARGA
MENURUT KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
DOROTHY OREM


BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan.
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan.
B.      TUJUAN PENULISAN
1.Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi : teori self care,
teori self care deficit, teori nursing system
2.Untuk menganalisis teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem.
3. Untuk memberikan masukan-masukan terhadap pengembangan teori Dorothea Orem.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.     Latar Belakang Dorothea Orem
Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.
B.       Paradigma
1.Person : Manusia memiliki kemampuan/kapasitas Refleksi diri & lingkungan serta berkreasi melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya.
2. Health : Suatu keadaaan sehat secara psikologi, interpersonal dan sosial.
3.Environment : Segala sesuatu yang berada di sekitar kita baik fisik, kimia, biologi dan social yang juga dapat mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan self care-nya secara optimal.
4.Nursing : sebagai human service, dimana keperawatan difokuskan bagi mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri secara terus menerus.


C.       Konsep keperawatan Dorothea Orem
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri klien untuk mencapai kemandirian dan kesehatan yang optimal. Orem mengembangkan tiga teori yang saling berhubungan yaitu teori “self care deficit”, teori self care, dan teori nursing system. Tiga teori tersebut berfokus pada peran manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri.
1.Teori Self Care Deficit ( Berkurangnya kemampuan merawat diri sendiri)
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan- keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
Teori berkurangnya kemampuan merawat diri sendiri ini diterapkan antara lain pada :
-. Bayi atau anak yang belum dewasa.
-. Kebutuhan melebihi dari kemampauan untuk merawat diri.
-. Antara kemampuan merawat diri sendiri seimbang dengan kebutuhan perawatan diri, tetapi potensial terjadi defisit kemampuan atau peningkatan kebutuhan di kemudian hari.

2.Teori Self Care (perawatan diri mandiri)
Wang and Laffrey (2004, p. 123) menyatakan bahwa self care adalah fungsi regulasi manusia yang berdasarkan pada kemampuan individu untuk melakukan perawatan dirinya. Hal tersebut digambarkan dalam hubungan antara self care, self care agency dan therapeutic demand (tuntutan terapeutik).ketika klien tidak mampu melakukan perawatan diri, maka deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya.
Self care : Self care adalah tindakan yang matang dan mematangkan orang lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, atau mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat digunakan secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan. Self care digunakan untuk mengontrol atau faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berproses untuk mencapai kesejahteraannya.
Self care agency : Agen Perawatan Sendiri adalah kekuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan dan esennsial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni :
a.      Agen ( Orang yang mengambil tindakan).
b.       Self care agent ( Penyedia perawatan mandiri).
c.        Dependent care agent ( Penyelenggara perawatan yang tidak mandiri)
Therapeutic Self care demands : Tuntutan perawatan diri harus seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu dilakukan upaya-upaya dengan cara menggunakan metode-metode untuk mengembalikan kemampuan tersebut.
Nursing Agency : Merupakan upaya keperawatan untuk dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan mencapai kemandirian yang dapat dilakukan dengan cara : mengenali kebutuhannya, memenuhi kebutuhan, melatih kemampuannya.
Conditioning factor: Merupakan kondisi atau situasi di sekitar individu yang dapat mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan self care-nya.


3.Teori Nursing System (system keperawatan)
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendesain dan menyediakan perawatan yang mengatur kemampuan individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Sistem pelayanan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan self care individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan kemampuan :
1.      Wholly compensatory nursing system
Diberikan pada klien dengan ketergantungan tinggi, jika :
a.      tidak mampu melakukan aktivitas, contoh : klien tak sadar
b.       tahu melakukan gerakan tapi tidak boleh ada gerakan, contoh pada klien
fraktur tulang belakang
c.       tidak mampu memberi alasan tindakan self care tapi bisa dengan bimbingan,
contoh pada : retardasi mental
2.       Partly comensatory nursing system
Diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan sebagian/parsial. Biasanya perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh klien, misalnya pada lansia.
3.       Supportive educative nursing system
Diberikan dengan pemulihan/ketergantungan ringan. Memberikan pendidikan
kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi klien untuk melakukan self care.

Terdapat tiga tipe kebutuhan self care menurut Orem yaitu kebutuhan universal dan perkembangan perawatan diri/self care serta penyimpangan kesehatan.
1.      Kebutuhan universal self care
•Menyeimbangkan pemasukan udara, air, dan makanan.
•Pembekalan perawatan berhubungan dengan proses eliminasi dan eksresi.
•Mencapai keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
•Menghindari risiko-risiko yang membahayakan bagi kehidupan, peran dan tercapainya kesejahteraan
Meningkatkan fungsi/peran dan perkembangan dalam kelompok sosial berdasarkan
potensi manusia, batasan-batasan, dan keinginan manusia untuk menjadi normal

2.      Kebutuhan perkembangan/kemajuan self care
•Menyeimbangkan kondisi kehidupan yang mendukung proses kehidupan dan
perkembangan, dimana manusia berproses menuju tingkat yang lebih tinggi dan
menjadi matang.
•Pembekalan keperawatan ditujukan untuk mencegah terjadinya kehilangan
kondisi/faktor yang mendukung perkembangan manusia.
3.      Kebutuhan self care deviasi/penyimpangan kesehatan
•Menjaga individu dari kondisi lingkungan fisik maupun biologis yang dapat
menyebabkan terjadinya penyakit dan menimbulkan kesadaran terhadap efek dari
kondisi patologik.
•Secara efektif mengembalikan individu dari kondisi patologis seperti deformitas atau abnormalitas dimana perawat berupaya mengkompensasi gangguan yang terjadi.
•Memodifikasi konsep diri dan gambaran diri pada seseorang dalam menerima
kesehatan dan perawatan kesehatan.
•Mempelajari efek dari kondisi patologik dan penangan yang mungkin digunakan untuk mengembangkan kemampuan individu.

D.     Proses Keperawatan Menurut Teori Orem
Proses keperawatan menurut Orem terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,rencana tindakan dengan rasional ilmiah, implementasi dan evaluasi.
1.      Pengkajian
Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care, defelopmental self care,
health deviation, self care deficit
2.      Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh klien.
3.      Perencanaan
Tujuan : dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care demand dan
meningkatkan kemampuan self care.
Membuat nursing system : Wholly compensatory, Partly compensatory, atau supportive
educative.
Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien.
4.      Pelaksanaan
Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care,
dan menurunkan self care deficitnya
5.      Evaluasi
Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam : meningkatkan kemampuan self care,
memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
Tahap Pertama – pengumpulan data pada 6 area yaitu : status kesehatan individu; persepsi dokter tentang status kesehatan individu; persepsi individu tentang kesehatannya sendiri; tujuan kesehatan dalam konteks latar belakang kehidupan individu, gaya hidup, dan status kesehatannya; kebutuhan individu terhadap perawatan diri/self care; kapasitas individu untuk melakukan self care.
Tahap kedua : perawat menentukan tingkat ketergantungan individu, dimana perawat
dapat menetapkan apa yang akan dilakukan untu membantu individu/klien.
Tahap ketiga : melakukan tindakan keperawatan berdasarkan pada komponen diagnose
keperawatan. selanjutnya melakukan evaluasi tingkat keberhasilan perawatan

BAB III
PENUTUP

Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih menekankan pada
kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada
ketergantungan dengan orang lain (mandiri).
2.Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitu theory deficit self
care, theory self caredan nursing system.
3.Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self care-nya yaitu
wholly compensatory nursing system, Partly comensatory nursing system, Supportive
educative nursing system.
4.Proses keperawatan menurut Orem yaitu melalui 3 (tiga) langkah yaitu pelaksanaan
manajemen kasus melalui analisis data, mendesain sistem keperawatan dengan menentukan tingkat ketergantungan dan menetapkan diagnosa keperawatan; perencanaan untuk pemberian asuhan perawatan dan evaluasi untuk pengontrolan.
5. Teori model dan konsep yang dikemukakan oleh Orem memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan untuk perkembangan teori menjadi lebih baik dan bisa secara luas diaplikasikan di berbagai area keperawatan.




Senin, 07 Mei 2012

Tugas 10



MAKALAH
PERANAN KOMPUTER DALAM DUNIA KEDOKTERAN
NAMA             : SELVERA MARIA
NIM                 : Kp. 11.00772
PRODI           : S1 KEPERAWATAN
EMAIL            :
Selvera_maria@yahoo.com
GMAIL            :
selvera.maria183@gmail.com

Abstrak : komputer merupakan salah satu alat penting dalam manajemen informasi. Keunggulannya adalah mampu menyimpan data dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Penggabungan bidang medis dengan teknologi komunikasi dan  juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Kegunaan komputer di bidang kedokteran salah satunya adalah untuk mendiagnosa penyakit, memudahkan seorang dokter dalam menganalisa organ2 tubuh manusia dan memudahkan dalam menganalisa organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat tanpa melakukan operasi yang harus mengeluarkan biaya lebih banyak.
Keyword : PERANAN KOMPUTER DALAM DUNIA KEDOKTERAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer informasi yang begitu pesat sekarang ini telah merambah ke berbagai sektor termasuk dalam bidang kesehatan. Meskipun dunia kesehatan dan medis merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Di negara Amerika Serikat, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasikan 2% untuk teknologi informasi.
Di sisi yang lain, kita menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia khususnya pada era globalisasi ini Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Jika perkembangan Teknologi dalam dunia medis tidak ditingkatkan, secara otomatis akan jauh tertinggal. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, IT (Informatic Technology) mampu menyimpan dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Penggabungan bidang medis dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat.

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Peranan Komputer
Seiring perkembangan computer sebagai teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kebutuhan akan sangat berperan sehingga peranan TIK sudah tersebar di berbagai bidang  kehidupan ini.  Dengan demikan TIK sekarang menjadi sebuah kebutuhan primer bukan sekunder lagi.
Kegunaan komputer di bidang kedokteran salah satunya adalah untuk mendiagnosa penyakit dan menemukan obat yang tepat. Aplikasi komputer memudahkan seorang dokter dalam menganalisa organ2 tubuh manusia dan memudahkan dalam menganalisa organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat tanpa melakukan operasi yang harus mengeluarkan biaya lebih banyak.
teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).
Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu.
e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.
Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah sakit, juga dapat mengembangkan layanan jasa kesehatan berbasis internet. Program Dokter Keluarga yang tengah diperkenalkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya; berupaya untuk mengembangkan konsep dokter sebagai pengelola data kesehatan masyarakat. Tujuan program dokter keluarga adalah memberikan peranan lebih besar kepada dokter untuk menjaga kesehatan masyarakat, ketimbang untuk mengobati. Dengan memanfaatkan basis data kesehatan masyarakat yang dilayaninya, seorang dokter keluarga dapat menentukan program kesehatan apa yang paling tepat untuk masyakarat tersebut. Karena dengan melakukan analisa data kesehatan masyakarat, dapat diketahui pola dan kecenderungan penyakit yang mungkin terjadi dan dapat dilakukan analisa sebab dan akibat. Untuk itulah dalam program dokter keluarga, komputer dikatakan sebagai stetoskop kedua para dokter.
Data kesehatan masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil dapat dikumpulkan dan dianalisa menjadi data kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk mencerminkan pola kesehatan secara regional maupun nasional.
Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan kesehatan. Komputer dengan multi-inti dan ukuran cache yang besar, seperti yang berbasis pada prosesor Intel Core 2 Duo adalah antara lain yang disarankan sebagai komputer bagi penyedia jasa layanan kesehatan.
Pertukaran jasa layanan kesehatan melalui internet juga harus didukung oleh infrastruktur komunikasi pita lebar. Sekali lagi alasannya karena data yang dipertukarkan tidak hanya berupa teks, tetapi berupa data multimedia.
Pada akhirnya, pelayanan jasa kesehatan dengan TIK, atau e-Health memerlukan komitmen dari penyelenggara jasa kesehatan untuk melakukan modernisasi dari perangkat dan infrastruktur yang digunakannya. Dalam tahapan awal, memang hal tersebut akan merupakan investasi dari sisi biaya, namun dalam tahapan berkelanjutan, penerapan e-Health akan memberikan keuntungan dari penghematan biaya-biaya.

hatan antara lain :
- adminstrasi
- obat-obatan
- penyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien)
- Penelitian
B.   Fungsi Komputer
Pada bidang kedokteran, komputer banyak digunakan untuk membantu para dokter dalam berbagai hal, di antaranya sebagai berikut.
a. Memeriksa, mendiagnosa, dan menentukan penyakit pasien dengan memasukkan data-data keluhan pasien ke dalam sistem komputer.
b. Menentukan jenis terapi dan pengobatan berdasarkan informasi dari sistem komputer.
c. Mempercepat proses uji laboratorium pasien.
d. Memantau kondisi pasien (denyut jantung, suhu, dan tekanan darah pasien).
Beberapa program yang digunakan dalam dunia kedokteran di antaranya adalah sebagai berikut
a.    Sistem CAT
Penggunaan komputer dalam dunia kedokteran ditandai dengan penggunaan system CAT (Computerized Axial Tomography) pertama kali tahun 1973 untuk membuat gambar otak. Sekarang CAT digunakan untuk mengambil seluruh organ tubuh yang lainnya.
 CAT (Computerized Axial Tomography) untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem DSR (Dynamic Spatial Reconstructor), yaitu melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography), merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentu gambar. Bentuk lain adalah PET (Position Emission Tomography) juga merupakan sistem komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif. Selain itu NMR (Nuclear Magnetic Resonance), yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
CAT (Computerized Axial Tomography) yang memungkinkan dokter untuk menganalisa organ tubuh manusia yang tidak bergerak serta melihat kelainan yang terjadi secara visual di layar komputer. Dengan demikian, akan segera diketahui bagian tubuh yang perlu dilakukan terapi atau operasi.
b.    Sistem DSR
Sistem DSR (Dynamic Spatial Reconstructor) untuk melihat organ yang bergerak. Untuk keperluan pemeriksaan. sistem ini dapat menghilangkan gambar organ yang tidak diperlukan, sehingga pemeriksaan terpusat pada organ tertentu. Dengan system DSR, kamu dapat melihat gambar secara tiga dimensi sehingga USG merupakan salah satu manfaat TIK dalam bidang kedokteran. dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).
c.    Sistem Komputer DNA yang mampu mendiagnosa penyakit pasien dan menentukan obat yang dibutuhkan pasien.
C.   Contoh gambar
























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
komputer merupakan salah satu alat penting dalam manajemen informasi. Keunggulannya adalah mampu menyimpan data dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Penggabungan bidang medis dengan teknologi komunikasi dan  juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Kegunaan komputer di bidang kedokteran salah satunya adalah untuk mendiagnosa penyakit, memudahkan seorang dokter dalam menganalisa organ2 tubuh manusia dan memudahkan dalam menganalisa organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat tanpa melakukan operasi yang harus mengeluarkan biaya lebih banyak.
            Komputer berfungsi untuk mendiagnosa, dan menentukan penyakit pasien dengan memasukkan data-data keluhan pasien ke dalam sistem computer,Menentukan jenis terapi dan pengobatan berdasarkan informasi dari sistem computer,Mempercepat proses uji laboratorium pasien dan Memantau kondisi pasien (denyut jantung, suhu, dan tekanan darah pasien).
Daftar Pustaka